Senin, 21 Januari 2013

UAS Metode Penelitian Kualitatif


Dosen Pengampu : Drs. Hadi Ismanto, M.Si.
M. Hasyim Asy'ari 
102022000017
FISIP ; Manajemen Komunikasi
Pagi
1.    a. Dilihat dari Paradigma penelitian, penelitian kuantitatif bersifat deduktif, yaitu pada ranah abstrak merupakan telaah teoritis, penalaran, perenungan, dan pengalaman untuk mengukur konsep dan menguji dalil atau teori pada ranah empirik. Sebaliknya penelitian  kualitatif bersifat induktif, yaitu pada ranah empirik melakukan pengamatan terhadap fakta atau peristiwa untuk membentuk dan  memodifikasi dalil serta menata dalil menjadi teori pada ranah abstrak. Secara lebih sederhana Yunus (2009) membedakan bahwa penelitian berparadigma kualitatif menekankan pada proses, sedangkan penelitian berparadigma kuantitatif menekankan pada produk.
b. Jika dilihat dari permasalahan penelitian, maka penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeratan korelasi atau asosiasi antar variabel atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran. Sedangkan Penelitian Kualitatif akan menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna berupa konsep yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
c.  Metode penelitian Kuantitatif, desainnya ditentukan secara mantap sejak awal, spesifik, jelas, dan terperinci, serta menjadi pegangan tahap selanjutnya. Sedangkan Metode Penelitian Kualitatif desainnya lebih fleksibel, dapat berkembang dan muncul dalam proses penelitian, serta bersifat umum.
d.   Jika dilihat dari segi hipotesis maka penelitian kuantitatif akan merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih. Berbeda halnya dengan penelitian kualitatif karena jika menggunakan Penelitian Kualitatif kita bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian dibuktikan melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
e.    Dalam proses penelitiannya Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif memiliki perbedaan, yakni :
-          Kuantitatif : Menentukan masalah, merumuskan masalah, menetukan konsep dan teori dari para ahli yang relevan, pengajuan hipotesis, menemukan asumsi terhadap hubungan antar variabel, menyusun instrumen penelitian dan menentukan metode atau strategi pendekatan. Setelah ditentukan strateginya lalu penemuan yang berupa data dikumpulkan kemudian dibuat kesimpulan.
-          Kualitatif : Tahap pertama adalah deskripsi, dalam tahap ini peneliti mulai memasuki situasi sosial yang terdapat tempat, responden/informan, dan aktivitas. Tahap kedua adalah Reduksi, dalam tahap ini peneliti menentukan fokus penelitian yaitu memilih diantara hal yang telah dideskripsikan. Selanjutnya tahap ketiga adalah Seleksi, dalam tahap ini peneliti mengurai fokus yang telah dipilih menjadi komponen-komponen yang lebih rinci dan mendalam.
f.     Dalam hal prosedur pengambilan sampel, penelitian kuantitatif sejauh mungkin dikontrol oleh sampel teoritis dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak mungkin untuk digunakan sebagai pertimbangan. Sedangkan penelitian kualitatif pengambilan sampel dilakukan dalam jumlah ‘kecil’, dan tidak harus representatid; sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada pemahaman secara mendalam.
g.    Instrumen penelitian Kuantitatif adalah : Angket, tes, dan wawancara terstruktur. Sedangkan instrumen penelitian Kualitatif adalah : Peneliti sebagai instrumen, buku catatan, rekaman, handycam dan sebagainya.
h.    Jika dilihat dari teknik pengumpulan data, maka penelitian kuantitatif mengumpulkan data melalui kuisioner, observasi, dan wawancara terstruktur. Sedangkan penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam, dokumentasi, triangulasi, dan pengamatan partisipan.
i.      Dan jika dilihat dari segi analisis data maka penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik. Lain halnya dengan penelitian kualitatif dimana analisis data dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.

2.    Perspektif Emic adalah memperoleh data bukan “sebagaimana seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data. Lalu Perspektif Etic adalah kebalikan dari perspektif Emic yakni memperoleh data “sebagaimana seharusnya” sesuai dengan apa yang difikirkan oleh peneliti, bukan partisipan atau sumber data.
3.    a. Penyebab bias pada hasil penelitian adalah adanya pemilihan sampel yang tidak representatif atau informan yang tidak berkompeten dalam atau pada bidang kajian yang diteliti.
b. Untuk meminimalisir bias pada hasil penelitian maka ada prosedur yang perlu dijalankan, yakni duplikasi independen dan konfirmasi oleh pihak lain dan persyaratan untuk publikasi dalam jurnal ilmiah tinjau sejawat (peer-review). Duplikasi independen berarti dua atau lebih ilmuan dari lembaga berbeda menyelidiki pertanyaan yang sama. Apabila mereka memperoleh hasil yang sama, kemungkinan memang tidak ada bias. Jurnal tinjau sejawat adalah jurnal yang menerbitkan artikel-artikel hanya setelah artikel tersebut diperiksa mutunya oleh beberapa pakar dan ilmuan yang diyakini objektif dari berbagai lembaga.
c. Ada beberapa langkah yang lazim digunakan untuk melakukan uji vaiditas data dalam penelitian kualitatif, yakni :
-       Perpanjangan keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal dilapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Hal ini bertujuan untuk: a) membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks; b) membatasi kekeliruan (bisa) peneliti; c) mengkompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat. Dengan adanya perpanjangan keikutsertaan peneliti memungkinkan peningkatan derajad kepercayaan data yang dikumpulkan.
-       Ketekunan atau keajegan pengamatan
Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tetaitif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengankata lain jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
-       Trianggulasi
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainya. Terdapat enam macam trianggulasi yaitu: trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis, dan trianggulasi teoritis.
-       Pemeriksaan sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspose hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.
-       Uraian rinci
Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitianya sehingga uraianya itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Jelas laporan itu harus mengacu pada focus penelitian.

4.    a. Pendekatan Interpretatif adalah model pendekatan yang sering menggunakan observasi partisipasi dan penelitian lapangan dalam pengumpulan datanya. Metode ini mensyaratkan si peneliti untuk ikut terlibat secara penuh pada objek penelitiannya. Secara umum pendekatan interpretatif merupakan analisis sistematik mengenai makna aktivitas sosial yang mengacu pada observasi secara detail dalam seting “alami” untuk mendapatkan pemahaman dan interpretasi, bagaimana manusia menciptakan dan memelihara dunia sosialnya / masyarakatnya.
b. Pendekatan Naturalistik berarti penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsinya secara alami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional.karena peneliti tidak berusaha memanipulasi atau bahkan menyimulasi suasan penelitian. Hal yang dikaji adalah situasi dunia nyata sebagaimana terjadi secara wajar. Peneliti sedapat-dapatnya tidak mengusik ataupun mengontrol. Ia bersikap terbuka  terhadap apa saja yang muncul. Tidak ada kendala-kendala yang telah ditentukan dari awal terhadap hasil yang diharapkan.
c. Interaksionisme simbolik adalah pendekatan teoritis dalam memahami hubungan antara manusia dan masyarakat. Ide dasar teori interaksionisme simbolik adalah bahwa tindakan dan interaksi manusia hanya dapat dipahami melalui pertukaran symbol atau komunikasi yang sarat makna.
d. Etnometodologi berasal dari tiga kata Yunani, Etnos yang berarti orang, Metodos yang berarti metode, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah etnometodologi adalah sebuah studi atau ilmu tentang metode yang digunakan oleh orang awam atau masyarakat biasa untuk menciptakan perasaan keteraturan atau keseimbangan didalam situasi dimana mereka berinteraksi. Etnometodologi merupakan kumpulan pengetahuan berdasarkan akal sehat dan rangkaian prosedur dan pertimbangan (metode) yang dengannya masyarakat biasa dapat memahami, mencari tahu, dan bertindak berdasarkan situasi dimana mereka menemukan dirinya sendiri (Heritage, 1984:4).
e. Grounded Research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan dari fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan. Ciri grounded research adalah menggunakan data sebagai sumber teori, sehingga teori yang dibangun berdasarkan logika tidak ada tempatnya. Tujuan grounded research adalah untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori.